Persatuan kami itu. Jangan heran pula jika kini kami lebih suka menggunakan isstilah asing dalam keseharian kami. Karena bahasa persatuan kami adalah Bahasa Inggris.
Cukuplah Bahasa Persatuan kalian itu dipelajari dalam sekolah- sekolah konvesional kami dari umur 5tahun hingga 18tahun, tidak lebih. Dan jangan berharap kami akan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari kami karena itu sangat memalukan. Mana mungkin di zaman globalisasi ini kami masih menggunakan bahasa konvensional itu??

Lihatlah buku-buku kami, dapatkah Kakek temukan Bahasa Persatuan kakek? Lihatlah selebaran-selebaran kami yang dipenuhi istilah-istilah Bahasa Persatuan kami. Lihatlah forum-forum terpelajar kami yang mulai meninggalkan Bahasa Persatuan kakek karena sudah ketinggalan zaman. Kek,kenapa 81 tahun yang lalu kalian tidak bersumpah saja menjunjung tinggi Bahasa Inggris?
Sekali lagi, Kek, kami sungguh tidak paham dengan kalian. Mengapa kalian membuat sumpah semacam itu 81 tahun yang lalu? Tidak tahukah kakek bahwa Sumpah dan Janji itu sangat sakral dan harus ditepati? Tapi untunglah, Kek, bukan kami yang bersumpah melainkan kalian.
Sumpah pemuda itu sumpahnya siapa? Jika memang pemuda pada zaman itu yang bersumpah, maka tentu kini sumpah itu menjadi sumpah orang tua. Namun sumpah pemuda adalah sumpah yang melekat kepada seluruh pemuda di Indonesia tanpa mengenal zaman.

Catatan ini ditulis dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda. Pertanyannya adalah apakah pemuda Indonesia saat ini mau bersumpah semacam ini?
Sumpah pemuda kini tidak  lebih  dari  sekedar  hiasan  dinding  di gedung-gedung sekolah tua. Para pemuda lupa akan sumpah yang tidak pernah mereka ucapkan tersebut.
Terlepas dari itu semua sumpah pemuda berisi harapan akan Indonesia yang bersatu. Indonesia yang melupakan label-label kedaerahannya dan menyatu menjadi sebuah masyarakat yang satu.
Ini merupakan suatu tantangan tersendiri, dimana Indonesia didiami oleh bermacam-macam bangsa yang berbeda-beda. Terlebih lagi di zaman sekarang ini dimana keragaman semakin diperkuat.
Sumpah pemuda menyadarkan kita mengapa Indonesia tidak menjadi negara serikat. Negara serikat memelihara keragaman dan menyatukan keragaman tersebut dalam suatu ikatan formal. Namun para pendahulu kita menginkan negara yang satu, negara yang meskipun terdiri dari berbagai macam bangsa namun melebur menjadi satu yaitu bangsa Indonesia, yang memiliki tanah tumpah darah yang satu, dan berbahasa satu.

0 comments:

Post a Comment

 
EcSIs ComMuNity © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top